YOGYAKARTA, Destiansi Wisata Hari ini – Dua destinasi wisata utama di Yogyakarta, Jalan Malioboro dan Kawasan Parangtritis, telah dipilih sebagai pilot project untuk program wisata bersih. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata dengan fokus pada kebersihan dan fasilitas yang ramah pengunjung.
Wisata Bersih dan Sapta Pesona
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin, mengungkapkan bahwa program wisata bersih adalah bagian dari Sapta Pesona, yang merupakan prinsip dasar pariwisata Indonesia. Dalam keterangannya, Agustin menekankan pentingnya memperbaiki aspek-aspek kecil namun krusial dalam destinasi wisata, seperti kebersihan toilet dan layanan parkir yang ramah.
“Bu Menteri melihat sering kali kita gagal di hal-hal kecil, seperti toilet yang tidak bersih atau parkir yang tidak ramah pengunjung. Destinasi bisa bagus, tetapi jika fasilitas pendukung tidak baik, maka kualitasnya akan menurun,” ujar Agustin di Yogyakarta pada Senin, 23 Desember 2024.
1. Pilot Project di Yogyakarta
Agustin menjelaskan bahwa untuk tahap pertama, Malioboro dan Parangtritis dipilih sebagai lokasi percontohan. Malioboro, sebagai ikon pariwisata Yogyakarta, akan difokuskan pada kebersihan dan pengelolaan sampah, sementara Parangtritis, sebagai destinasi pantai, akan menjadi model pengelolaan sampah yang lebih spesifik untuk kawasan pesisir.
“Targetnya adalah dua kawasan ini, Malioboro dan Parangtritis, yang akan menjadi percontohan untuk implementasi wisata bersih,” imbuh Agustin.
Langkah-Langkah dalam Program Wisata Bersih
1. Kampanye Wisata Bersih
Langkah pertama dalam program ini adalah meluncurkan kampanye wisata bersih yang bertujuan untuk mendidik masyarakat dan pengelola destinasi wisata mengenai pentingnya kebersihan dan fasilitas yang ramah pengunjung.
2. Pengelolaan Sampah
Langkah kedua adalah melakukan upaya untuk mengelola sampah dengan lebih baik, khususnya di destinasi wisata. Agustin menambahkan bahwa kriteria sampah yang dapat dikelola akan diberikan kepada pengelola destinasi untuk memastikan pengelolaan sampah yang efektif.
Komitmen BOB untuk Meningkatkan Pariwisata
Pada tahun 2025, Badan Otorita Borobudur (BOB) berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan berbagai stakeholder terkait untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Kawasan Pariwisata Borobudur. Beberapa langkah strategis yang akan diambil oleh BOB meliputi pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan wisata.
1. Pembangunan Infrastruktur
Agustin menambahkan bahwa salah satu rencana besar BOB adalah pembangunan jembatan penghubung antara Plono-Nglinggo yang akan menjadi pintu utama masuk ke kawasan Otoritatif Borobudur. Ini akan memudahkan akses wisatawan menuju kawasan tersebut.
2. Mendukung 5 Program Kementerian Pariwisata
Selain itu, pada tahun 2025, BOB juga akan mendukung lima program utama dari Kementerian Pariwisata, yang meliputi:
- Gerakan Wisata Bersih
- Tourism 5.0
- Desa Wisata
- Event dengan IP Indonesia
- Pariwisata Naik Kelas
Implementasi Manajemen Sampah Sirkular dan Program Pelatihan
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap Gerakan Wisata Bersih, BOB akan mengimplementasikan manajemen sampah sirkular di destinasi wisata. Ini mencakup pelatihan untuk pengelola homestay, hospitality, dan hygiene, serta pembangunan waste station di destinasi wisata.
Selain itu, BOB juga berencana untuk menggelar berbagai event nasional dan internasional berupa festival berskala besar yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Pariwisata Borobudur.
1. Capaian 2024 BOB
Di tahun 2024, pencapaian utama BOB adalah pembangunan fisik di elemen 3A (Akses, Amenitas, Atraksi) di Zona Otoritatif Borobudur. Pembangunan ini dimulai dengan penyiapan lahan di area H1-H11, yang nantinya akan ditawarkan kepada calon investor untuk membangun amenitas wisata di kawasan tersebut.
2. Kolaborasi dengan Investor
Agustin optimistis bahwa investor akan tertarik untuk membangun fasilitas di kawasan Borobudur pada tahun 2025. Saat ini, Direktorat Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, yang dipimpin oleh Bapak Bisma Jatmika, tengah melakukan komunikasi intensif dengan calon investor.
Dukungan BOB dalam Pariwisata Olahraga
Selain fokus pada pariwisata budaya, BOB juga mendukung pariwisata olahraga. Pada 13 Oktober 2024, BOB sukses menggelar event Biosferun di Desa Pagerharjo, Kulon Progo, yang diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta. Event ini mempromosikan Perbukitan Menoreh sebagai destinasi sport tourism dalam kawasan Cagar Biosfer.
1. Digitalisasi Pemasaran Produk Parekraf
BOB juga aktif mendampingi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif melalui program Digitalisasi Pemasaran Produk Parekraf di Desa Bugisan, Prambanan, serta Inkubasi Bisnis Berbasis Kompetensi di Semarang, bekerja sama dengan Muhammadiyah Center of Business Incubator.
Kesimpulan
Program wisata bersih yang diluncurkan di Malioboro dan Parangtritis menunjukkan komitmen besar dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata di Yogyakarta. Melalui kampanye kebersihan, pengelolaan sampah yang baik, serta peningkatan infrastruktur, diharapkan sektor pariwisata di Yogyakarta dapat semakin berkembang dan ramah bagi wisatawan. BOB juga terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut dan mendukung program Kementerian Pariwisata di tahun-tahun mendatang.