BATU, Destinasi Wisata Hari Ini– Selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), desa wisata di Kota Batu, Jawa Timur, mengalami lonjakan jumlah kunjungan wisatawan. Mayoritas pengunjung datang untuk menikmati wisata alam, kuliner, dan produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
Peningkatan Kunjungan Wisatawan
Ketua Forum Desa Wisata (Fordewi) Kota Batu, Muhammad Dadi, menyatakan bahwa wisatawan yang datang kebanyakan berasal dari luar daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Menurut Dadi, jumlah kunjungan ke desa wisata meningkat signifikan, dengan rata-rata kenaikan mencapai 40 hingga 50 persen dibandingkan hari biasa.
“Jumlah kunjungan ini bahkan bisa lebih tinggi, hingga hampir dua kali lipat, meskipun faktor cuaca tetap mempengaruhi,” ujar Dadi pada Kamis (2/1/2025). Dia juga menambahkan bahwa desa wisata di Kota Batu memiliki berbagai potensi, khususnya wisata alam, yang didukung dengan infrastruktur penunjang yang memadai.
Desa Wisata Favorit di Kota Batu
Beberapa desa wisata yang menjadi favorit pengunjung di Kota Batu antara lain Desa Wisata Tulungrejo, Desa Wisata Punten, Desa Wisata Bulukerto, Desa Wisata Sidomulyo, dan Desa Wisata Sumber Brantas. Desa-desanya dikenal memiliki potensi wisata alam yang menarik, serta UMKM kreatif yang menjajakan berbagai produk lokal.
Dadi menjelaskan bahwa mayoritas pengunjung adalah keluarga, berbeda dengan musim libur lainnya atau akhir pekan, yang biasanya didominasi oleh pekerja, rombongan lembaga pendidikan, dan organisasi. “Ke depan, kami terus berupaya memperbaiki segala aspek, mulai dari pengelolaan lembaga, pengembangan SDM pengelola, hingga aspek promosi,” kata Dadi.
Dampak Ekonomi Positif
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu (Kadisparta), Arief As-Siddiq, menyatakan bahwa kunjungan wisatawan ke desa wisata selama periode libur Nataru tercatat mencapai 60 hingga 70 persen dari total kunjungan normal. Beberapa desa wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal, seperti Desa Wisata Tulungrejo, Desa Wisata Oro-oro Ombo, Desa Wisata Sidomulyo, Desa Wisata Pandanrejo, dan Desa Wisata Bumiaji, sudah berhasil menyumbangkan pendapatan desa secara tidak langsung.
Inovasi Kuliner dan UMKM
Arief menambahkan bahwa desa-desa wisata di Kota Batu terus berkembang dengan adanya inovasi dalam wisata kuliner dan UMKM. Selain itu, wisata alam dan edukasi juga menjadi daya tarik utama. “Ke depannya, pengelolaan desa wisata harus semakin ditingkatkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan menyediakan paket wisata yang menarik dan promosi yang lebih masif,” ujar Arief. Dinas Pariwisata juga akan mendukung inisiatif tersebut untuk memastikan perkembangan yang berkelanjutan di sektor pariwisata Kota Batu.
Kesimpulan
Dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan selama libur Nataru, desa wisata di Kota Batu semakin menunjukkan potensi besar dalam menarik perhatian wisatawan. Pengelolaan yang lebih baik, serta penawaran wisata yang lebih menarik, diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat setempat melalui sektor pariwisata.