Toko Merah di Kota Tua: Jejak Kediaman Pejabat VOC dan Ikon Sejarah Jakarta

https://lunetwork.org/ JAKARTA, — Di distrik Kota Tua, Jakarta Barat, berdiri megah sebuah bangunan kuno yang terkenal dengan warna khasnya, Toko Merah. Gedung ini bukan sekadar struktur lawas, melainkan saksi bisu perjalanan sejarah Batavia, yang kini dikenal sebagai Jakarta, dulunya merupakan pusat kekuasaan serta niaga Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Hindia Belanda. Dalam buku “Gerak Jakarta, Sejarah Ruang-Ruang Hidup Jilid 1” (2021), disebutkan bahwa kawasan sepanjang Kali Besar yang dahulu disebut Groote Rivier merupakan urat nadi utama kota Batavia. Di sisi sungai ini, berdiri berbagai bangunan penting milik VOC, termasuk Toko Merah yang didirikan pada tahun 1730.

Awalnya, bangunan ini menjadi kediaman Gustaaf Willem van Imhoff, yang kemudian menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1743–1750).

Bangunan ini menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan ketat Gubernur Jenderal sebelumnya, Adrian Valckenier, terhadap warga Tionghoa yang melakukan pemberontakan, yang mengakibatkan Van Imhoff sempat diasingkan ke Belanda. Namun, tak disangka, ia justru diangkat menjadi gubernur oleh Heeren XVII, dewan pimpinan VOC di Belanda.

Di bawah kepemimpinan Van Imhoff, Toko Merah tidak hanya berfungsi sebagai hunian kaum elite, tetapi juga sempat menjadi Akademi Angkatan Laut pertama di Asia (Academie de Marine) pada rentang tahun 1743–1755. Bangunan ini merefleksikan kemewahan VOC, dilengkapi dengan sekat ruangan, detail arsitektur khas Eropa, serta riwayat kepemilikan oleh para pejabat tinggi lainnya yang panjang. Setelah berganti pemilik, pada tahun 1786, bangunan ini bertransformasi menjadi hotel dan kantor dagang yang dilengkapi dengan garasi kereta serta kandang kuda.

Sebutan “Toko Merah” mulai melekat setelah bangunan ini dibeli oleh seorang pedagang Tionghoa bernama Oey Liauw Kong pada tahun 1851. Toko Merah juga sempat difungsikan sebagai kantor Bank voor Indie (1920–1940), dan kemudian menjadi kantor perusahaan Jacobson van den Berg hingga masa nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda pada tahun 1957. Kini, setelah direnovasi pada tahun 2012, Toko Merah menjelma menjadi salah satu ikon pariwisata sejarah Kota Tua Jakarta yang menarik banyak pengunjung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *