Mal Tidak Lagi Sekadar Tempat Belanja
https://lunetwork.org/ JAKARTA – Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Jakarta, Mualim Wijoyo, menyampaikan bahwa pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi destinasi wisata perkotaan. Ia menegaskan bahwa fungsi mal telah meluas, tidak hanya sebagai tempat berbelanja, namun juga menjadi lokasi hiburan dan aktivitas rekreasi baik bagi warga lokal maupun wisatawan.
“Kalau kita sudah mengeksplorasi Jakarta, melihat Monas, museum, dan lainnya, biasanya perjalanan itu diakhiri dengan kunjungan ke pusat belanja,” ucap Mualim saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2025 pada Rabu (10/7/2025).
Mal Sebagai Wajah Ekonomi Kota
Mualim juga menambahkan bahwa pusat perbelanjaan saat ini telah menjadi representasi wajah ekonomi Jakarta karena menggabungkan elemen hiburan, rekreasi, dan konsumsi di satu lokasi publik. “Mal adalah etalase ekonomi kota ini,” ujarnya menegaskan.
Festival Belanja Meriahkan 100 Mal
FJGS 2025 diikuti oleh 100 pusat perbelanjaan yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dan berlangsung selama satu bulan, sejak 10 Juni. Beragam promosi dihadirkan, mulai dari potongan harga hingga 70 persen, belanja tengah malam (*late night sale*), hingga undian berhadiah tabungan dengan total nilai Rp 300 juta.
Keberhasilan FJGS tahun ini, kata Mualim, turut ditunjang oleh jangkauan promosi yang luas hingga ke luar Jakarta. “Saya dikirimi materi promosi dari Surabaya, ada juga dari Lampung. Ini membuktikan adanya kolaborasi apik antara pemerintah daerah dan pusat perbelanjaan,” katanya.
Peran Strategis Mal dalam Perekonomian dan Pariwisata
Mualim berharap pusat perbelanjaan dapat terus berperan sebagai magnet wisata urban yang mendukung pertumbuhan ekonomi kota. “Kalau kita jaga ekonomi Jakarta dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya juga akan baik,” tambahnya.
Wakil Gubernur Apresiasi Dampak Ekonomi FJGS
Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karn, menyatakan bahwa pelaksanaan FJGS 2025 di 100 pusat belanja menunjukkan indikator positif atas pemerataan ekonomi Jakarta. “Pelaksanaannya di 100 mal menunjukkan bahwa roda ekonomi di Jakarta bergerak merata. Kami bersyukur atas hasil ini,” ujar Rano.
