https://lunetwork.org/ Di RW 06, Kelurahan Cicadas, Kota Bandung, Jawa Barat, warga setempat berinisiatif membangun wahana horor bertajuk “Desa Hantu”. Kegiatan ini diadakan secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
100 Persen Siap Digelar
Ketua Panitia sekaligus Ketua Karang Taruna RW 06, Aditya Rahman, mengungkapkan bahwa persiapan Desa Hantu telah rampung sepenuhnya.
“Alhamdulillah sekarang semuanya sudah siap. Para pemeran dan properti sudah lengkap,” kata Aditya, Kamis (1/8/2025).
Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga malam. Tahun ini, konsepnya dibuat lebih meriah dibanding tahun lalu dengan kehadiran karakter baru seperti “raja hantu” dan beberapa area kejutan.
“Kalau dulu karakter hantunya sama, sekarang ada tambahan, termasuk tokoh rajanya,” jelasnya.
Uji Nyali Menyusuri Gang
Tidak seperti rumah hantu biasa yang hanya satu bangunan, Desa Hantu dibuat memanjang mengikuti gang di kawasan tersebut.
“Ada sekitar 30 rumah warga yang ikut mendukung penuh. Banyak warga juga turun langsung jadi ‘hantu’,” ujar Aditya.
Para ‘hantu’ ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Bahkan, beberapa warga luar RW 06 turut berpartisipasi secara sukarela karena tertarik dengan konsepnya yang unik.
Bazar UMKM dan Tiket Murah Meriah
Mulai pukul 16.00 WIB, gang dibuka dengan bazar UMKM milik warga yang menjajakan aneka kuliner, minuman, hingga kerajinan tangan. Sementara wahana horor dibuka setelah Magrib hingga pukul 21.30 WIB dengan tiket masuk seharga Rp 3.000 saja.
“Mudah-mudahan Pak Wali Kota juga datang, biar ikut merasakan suasananya,” kata Aditya sambil tertawa, merujuk pada harapannya agar Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dan Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi bisa hadir.
Disambut Lurah Cicadas
Lurah Cicadas, Tjakra Irawan, mendukung penuh kegiatan kreatif ini.
“Ini benar-benar hasil gotong royong Karang Taruna dan masyarakat. Tidak minta sumbangan di jalan. Ide kreatif seperti ini patut diapresiasi,” kata Tjakra.
Ia menambahkan bahwa acara ini bukan hanya sekadar hiburan menakutkan, tetapi juga wujud kebersamaan warga di bulan kemerdekaan.
“Beda dari yang lain. Bukan cuma rumah hantu, tapi satu gang diubah total. Semoga yang ‘asli’ nggak ikutan muncul ya,” candanya.
Akan Jadi Agenda Rutin 17-an
Tjakra pun berharap Desa Hantu bisa dijadikan agenda tahunan menyambut HUT RI di wilayah Cicadas.
“Nanti saya minta ini jadi acara wajib setiap 17-an,” ujarnya.
Tahun lalu, Desa Hantu sempat viral di media sosial. Kini warga Cicadas berharap bukan hanya viral, tetapi juga membawa manfaat ekonomi, mempererat hubungan antarwarga, dan menumbuhkan semangat kebersamaan.