Ibas: Wisata Seni Adalah Promosi untuk Memuliakan Alam dan Menghidupi Rakyat

Kolaborasi Seni, Alam, dan Nasionalisme di Pantai Klayar

PACITAN – Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyatakan bahwa wisata seni merupakan bentuk promosi yang tidak hanya memuliakan alam, tetapi juga menghidupi rakyat di sekitarnya. Menurutnya, ketika alam, seni, dan rasa cinta pada Indonesia menyatu dalam harmoni, maka akan tercipta kolaborasi yang indah, menginspirasi, serta menyejahterakan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ibas dalam kegiatan melukis bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan komunitas seniman SBY’s Art Community di Pantai Klayar, ikon wisata unggulan Kabupaten Pacitan.

Kehadiran Keluarga dan Dukungan Langsung

Ibas, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, hadir bersama keluarganya — Aliya, Airlangga, Sakti, Gayatri, dan Alisha — dalam kegiatan tersebut. Mereka turut mendukung langsung acara yang menjadikan seni sebagai sarana promosi destinasi wisata dan budaya.

Pantai Klayar yang dikenal sebagai bagian dari “70 Miles of Sea Paradise” tak hanya menawarkan keindahan visual, tapi juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman. “Pantai ini adalah kanvas alam yang luar biasa. Melalui seni, kita bisa mengabadikan keindahan ini untuk generasi mendatang,” ujar Ibas.

Pantai Klayar sebagai Galeri Terbuka

Hari itu, Pantai Klayar menjelma menjadi galeri seni terbuka yang dipenuhi para seniman, baik profesional maupun pemula. Pasir putih, debur ombak, dan tebing karang menciptakan latar sempurna bagi kreativitas.

“Pantai ini bukan hanya objek wisata, tetapi juga ruang ekspresi. Di sinilah kita belajar bahwa alam adalah karya seni ciptaan Tuhan yang patut dijaga dan dihargai,” tambah Ibas sembari menyaksikan lukisan-lukisan karya para peserta.

Visual dan Audio yang Unik Jadi Daya Tarik

Ibas menjelaskan bahwa pemilihan Pantai Klayar bukan tanpa pertimbangan. Keunikan karang berbentuk Sphinx, fenomena seruling samudra, serta gradasi laut yang memesona menjadikannya sumber inspirasi yang tak habis-habisnya bagi para seniman.

Ia pun sempat memperhatikan kedua putranya, Airlangga dan Sakti, bermain ATV di tepi pantai, menambah suasana akrab dan kekeluargaan dalam kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh makna.

Kehadiran Seniman Dunia dan Tokoh Seni Nasional

Acara tersebut juga dihadiri oleh Christopher Lehmpfuhl, pelukis ternama asal Jerman yang terkenal dengan teknik finger painting. Ia melukis langsung keindahan Pantai Klayar hanya menggunakan jemarinya, menghadirkan keajaiban visual yang menyentuh jiwa.

“Christopher mampu menangkap esensi dan jiwa dari Klayar. Karyanya akan membawa cerita visual ini hingga ke panggung seni internasional,” kata Ibas.

Presiden ke-6 RI, SBY, yang juga penggagas komunitas seni ini, turut melukis lanskap Klayar di atas kanvas besar, memperlihatkan kecintaannya yang mendalam pada seni dan tanah kelahiran.

Turut hadir pula pelukis berbakat tanah air seperti Bil Mohdor, Naufal Abshar, serta mahasiswa ISI Yogyakarta, menambah semarak suasana.

SBY Art Community: Misi Kreatif dan Perdamaian

SBY Art Community adalah wadah independen bagi para seniman dari berbagai generasi untuk berkarya dan berkembang bersama dalam semangat seni, perdamaian, dan nilai-nilai kebangsaan.

Sebelumnya, komunitas ini telah menggelar kegiatan seni di berbagai kota, seperti:

  • Melukis Monas Bersama

  • Melukis Borobudur

  • dan kunjungan ke ArtJog 2025 di Yogyakarta

Menurut Ibas, komunitas ini memiliki misi kuat dalam memperkenalkan keindahan Indonesia kepada dunia melalui karya seni.

Seni sebagai Promosi Wisata yang Abadi

Ibas menegaskan bahwa seni adalah bentuk promosi pariwisata yang paling abadi. “Satu lukisan bisa bertahan puluhan tahun, membawa pesan keindahan yang tak lekang oleh waktu,” ujarnya.

Ia pun mengajak generasi muda untuk berkarya dan mempromosikan daerah mereka melalui berbagai media. “Gunakan kuas, jari, kamera, atau bahkan ponsel untuk bercerita tentang Pacitan ke dunia,” tegasnya.

Momen Keluarga dan Kuliner di Tepi Pantai

Setelah kegiatan seni, Ibas bersama keluarga menikmati keindahan Pantai Klayar. Ia dan Aliya Rajasa Yudhoyono tampak bahagia bermain pasir bersama kedua putrinya, Alisha dan Gayatri.

“Gaia, Alisha, ini kampung halamannya Pepo dan Papi…,” ujar Ibas dengan penuh haru sembari menemani anak-anaknya menikmati debur ombak dan langit biru.

Sebelum pulang, mereka menyantap berbagai hidangan laut segar di Resto Larasati. Mulai dari ikan bakar hingga cumi-cumi berbumbu khas, ditambah segarnya es kelapa muda, menjadi penutup sempurna hari itu.

“Setiap suapan mengandung rasa khas Pacitan. Mantap betul! Luar biasa, menikmati alam sambil kulineran enak,” pungkasnya dengan senyum puas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *