Indonesia Mendapatkan Pedoman dari UN Tourism, Apa Signifikansinya bagi Pariwisata?

https://lunetwork.org/ JAKARTA – Organisasi Pariwisata Dunia, UN Tourism, meluncurkan panduan investasi pariwisata perdana di kawasan Asia-Pasifik yang ditujukan untuk Indonesia. Peluncuran ini berlangsung pada pertemuan UN Tourism ke-37 di Jakarta, Rabu (16/4/2025). Pedoman investasi pariwisata bertajuk “Tourism Doing Business: Investing in Indonesia” ini diresmikan oleh Sekretaris Jenderal UN Tourism, Zurab Pololikashvili, bersama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. “Dokumen ini dirancang untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama untuk investasi pariwisata,” kata Widiyanti dalam rekaman Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata periode Maret–April 2025 di kanal YouTube Kementerian Pariwisata, Jumat (2/5/2025).

Isi Pedoman Investasi Pariwisata

Adapun muatan dari pedoman investasi tersebut mencakup keunggulan industri pariwisata Indonesia, daya saing sektor pariwisata nasional, peluang investasi yang tersedia, hingga proyeksi ekonomi dan iklim investasi di Indonesia. Keunggulan pariwisata yang dimaksud meliputi berbagai destinasi prioritas, kawasan ekonomi khusus, serta destinasi regeneratif.

Destinasi Wisata Unggulan Indonesia

Beberapa destinasi wisata di Indonesia yang menjadi sorotan UN Tourism antara lain Borobudur, Toba Caldera Resort, Parapuar Labuan Bajo, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Morotai, Kura-Kura Bali, Mandalika, Likupang, dan Lido.

Promosi Pariwisata Gratis

Sejumlah pihak berpendapat bahwa keberadaan pedoman investasi pariwisata Indonesia dari UN Tourism secara signifikan membantu dalam mempromosikan pengembangan berbagai destinasi wisata di Indonesia tanpa biaya.

Peluang Investasi yang Menarik

Menurut Executive Director UN Tourism, Natalia Bayona, eksistensi 10 destinasi super prioritas dan zona ekonomi khusus di Indonesia menjadi alasan utama besarnya potensi bisnis pariwisata di Indonesia. “Saya belum menjumpai negara lain yang memberikan insentif khusus untuk menciptakan kawasan ekonomi pariwisata khusus. Ini menjadi poin penting bagi para investor, karena dengan hadirnya wisatawan dan zona ekonomi khusus, mereka dapat mengembangkan sektor manufaktur di antara layanan pariwisata, teknologi, serta perhotelan,” jelas Natalia.

Endorsement dari Badan PBB

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Martini M Paham, menyampaikan bahwa panduan investasi pariwisata ini dapat dikatakan sebagai pemberian cuma-cuma dari UN Tourism kepada Indonesia. Selain menjadi tuan rumah CAP-CSA ke-37, hubungan baik antara UN Tourism dan Indonesia juga menjadi faktor pendukungnya.

“Jika kita yang menyampaikan sendiri, investor mungkin menganggapnya sebagai upaya promosi kita. Namun, dengan adanya endorsement langsung dari badan tertinggi PBB, yaitu UN Tourism, yang secara aktif mempromosikan wilayah mana saja yang berpotensi bagi investor untuk berinvestasi beserta kriterianya, tentu memberikan dampak yang lebih besar,” ujar Martini. Buku panduan investasi pariwisata untuk Indonesia dari UN Tourism dapat diakses melalui situs resmi UNWTO (The United Nations World Tourism Organization).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *