Menjelajahi Goa Putri Pukes di Aceh Tengah: Kisah Legenda Manusia Berubah Batu

https://lunetwork.org/ TAKENGON – Destinasi wisata legendaris Goa Putri Pukes di Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan pada Minggu (29/6/2025). Jalan Takengon-Blangkejeren I tampak dipadati mobil wisatawan, menunjukkan tingginya minat pengunjung untuk mengeksplorasi situs bersejarah ini. Goa Putri Pukes ditemukan pada tahun 1982 dan sejak itu dikelola oleh masyarakat setempat. Bahri, seorang pemandu wisata di lokasi, menjelaskan bahwa goa ini menyimpan sejarah panjang peradaban manusia. “Ini situs manusia purba. Di sini tiga kerangka purba ditemukan,” ungkap Bahri sambil menunjuk salah satu sudut goa.

Legenda Tragis Putri Pukes

Legenda yang melingkupi Goa Putri Pukes berakar pada kisah cinta tragis antara Putri Pukes, seorang putri dari kerajaan Gayo, dengan pangeran dari kerajaan lain. Awalnya, cinta mereka tidak direstui orang tua Putri Pukes karena jarak antarkerajaan yang terlampau jauh. Namun, seiring waktu, restu pun diberikan.

Setelah meninggalkan istana menuju kediaman mertuanya, sang ibu mengingatkan Putri Pukes agar tidak menoleh ke belakang. Sayangnya, dalam perjalanan, ia melanggar nasihat tersebut dan menoleh, yang kemudian menyebabkan badai besar. Rombongannya berhenti di lokasi yang kini menjadi goa.

Tiba-tiba, tubuh Putri Pukes mengeras, dan seluruh barang bawaannya seperti ayam, pisau, dan perhiasan, berubah menjadi batu. Kini, batu Putri Pukes menyatu dengan atap goa. Di dalam goa terdapat sebuah sumur yang menjadi tempat wisatawan membuang uang logam dan kertas.

“Pengunjung percaya membuang uang di sumur itu bisa merekatkan hubungan percintaan atau suami dan istri,” jelas Bahri.

Ketika ditanya mengenai kronologi tahun peristiwa tersebut, Bahri mengaku tidak ingat. Sesekali, air menetes di salah satu sudut goa, menambah suasana mistis. Meskipun goa ini berukuran kecil dan buntu, Bahri mengungkapkan bahwa dulunya goa ini terhubung dengan beberapa titik lain. Namun, reruntuhan batu seiring berjalannya waktu telah menutup sebagian goa.

Untuk masuk ke lokasi ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 per orang.

“Umumnya wisatawan dari luar Aceh Tengah yang datang. Mereka sejenak berfoto dan mendengar cerita lalu pulang,” pungkas Bahri. Jika Anda berkunjung ke dataran tinggi Gayo, jangan lewatkan kesempatan untuk singgah di Goa Putri Pukes dan menyaksikan legenda tersohor di negeri seribu bukit ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *