https://lunetwork.org/ Korea Utara kembali menutup pintu kunjungan wisata ke Rason hanya dalam waktu kurang dari tiga pekan setelah mengumumkan pembukaan wilayah tersebut untuk turis pasca-pandemi Covid-19. Sebelumnya, salah satu agen perjalanan, Koryo Tours, yang memperoleh izin dari mitra Korea Utara, membawa wisatawan ke negara tersebut pada 13 Februari 2025. Namun, baru-baru ini mereka mengumumkan melalui halaman Facebook mereka bahwa pintu masuk tur Rason ditutup untuk sementara.
“Ada informasi bahwa perbatasan Rason mungkin ditutup sementara untuk pariwisata. Kami sedang berusaha mengonfirmasi situasi ini dengan mitra kami dan akan memberikan pembaruan sesegera mungkin. Bagi mereka yang telah memesan tur, harap tunggu informasi lebih lanjut yang akan kami umumkan segera setelah kami mendapatkan konfirmasi,” tulis Koryo Tours di Facebook.
Mengutip dari The Independent, agen perjalanan KTG Tours juga mengunggah informasi tentang penutupan kunjungan wisata ke Korea Utara di media sosial mereka. “Oh tidak! Kami baru saja menerima berita dari mitra Korea kami bahwa Rason ditutup untuk turis. Kami akan terus memberi tahu Anda,” tulis KTG Tours.
Koordinator tur KTG Tours, Rayco Vega, mengonfirmasi penutupan sementara tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui alasan di baliknya dan belum dapat memastikan kapan penutupan ini akan berakhir. Agensi lain yang berpusat di Beijing, Young Pioneer Tours, juga mengumumkan hal serupa. “Kami telah diberitahu oleh mitra kami di Korea Utara bahwa tur ke Rason dihentikan sementara. Kami sedang berusaha mengklarifikasi dampak hal ini terhadap perjalanan Anda yang akan datang. Kami menyarankan agar mereka yang merencanakan tur pada bulan April dan Mei menunda pemesanan tiket pesawat hingga kami memperoleh informasi lebih lanjut,” kata Young Pioneer Tours, seperti dikutip dari Independent.
Sebagai informasi, Korea Utara menutup perbatasannya pada awal tahun 2020 seiring dengan mewabahnya pandemi Covid-19. Rason didirikan pada tahun 1991 sebagai zona ekonomi khusus untuk menarik investasi asing, namun wilayah ini tidak sepopuler tujuan wisata lain seperti ibu kota Pyongyang, yang tetap tertutup bagi wisatawan kecuali untuk wisatawan dari Rusia.