AS Kembangkan Infrastruktur Militer Baru di Israel

https://lunetwork.org/ TEL AVIV – Amerika Serikat (AS) sedang gencar membangun fasilitas vital untuk mendukung operasi pesawat dan helikopter Israel, serta berbagai struktur militer lainnya, sebagaimana terungkap dari catatan publik. Proyek-proyek yang sedang berjalan saat ini telah menelan biaya lebih dari USD250 juta, dengan perkiraan proyek di masa mendatang yang berpotensi melampaui USD1 miliar. Informasi ini muncul dari panggilan tender kontraktor yang semula dijadwalkan pada Juni namun tertunda akibat konflik Israel-Iran. Situs berita Israel, Haaretz, melaporkan detail dokumen publik ini pada Senin (7/7/2025).

Korps Zeni Angkatan Darat AS melibatkan kontraktor untuk pembangunan depot amunisi, fasilitas pengisian bahan bakar pesawat dan helikopter, serta struktur beton untuk pangkalan militer Israel. Dokumen-dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa AS mencari kontraktor untuk pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan gedung, termasuk di area lapangan terbang. Salah satu proyek paling menonjol adalah pembangunan hanggar, ruang perawatan, dan fasilitas penyimpanan untuk pesawat tanker Boeing KC-46 baru yang diperkirakan akan diterima Israel dalam beberapa tahun mendatang, dengan proyeksi biaya lebih dari USD100 juta.

Kim Jong Un Sulap Situs Uji Coba Rudal Jadi Resor Wisata Mewah

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah mengubah area yang dulunya berfungsi sebagai situs uji coba rudal menjadi resor mewah yang ditujukan untuk pariwisata. Kawasan tersebut, bernama Wonsan Kalma, merupakan resor mewah yang terletak di pantai timur Korea Utara. Dilansir dari BBC, resor ini membentang sepanjang 4 kilometer garis pantai, dilengkapi dengan deretan hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan taman air. Kawasan ini juga menjadi lokasi vila-vila pribadi kaum elit negara tersebut, termasuk Kim Jong Un, dan diklaim mampu menampung hingga 20.000 pengunjung.

Resor Wonsan Kalma dilaporkan mulai dibuka untuk kunjungan wisatawan domestik pada 1 Juli 2025. Namun, belum ada kejelasan kapan resor ini akan dibuka untuk wisatawan asing.

Kim Jong Un berharap pembukaan kawasan ini sebagai resor mewah akan mendongkrak sektor pariwisata di Korea Utara. Seperti diketahui, Korea Utara merupakan salah satu negara termiskin di dunia, yang sebagian besar sumber dayanya dialokasikan untuk militer, monumen, dan bangunan bersejarah. Melalui pembukaan resor mewah ini sebagai daya tarik wisata, beberapa pengamat menilai langkah ini sebagai cara termudah untuk menghasilkan pendapatan.

Meskipun beberapa turis asing diperbolehkan masuk ke kawasan ini, sebagian besar di antaranya berasal dari negara-negara yang telah lama menjalin hubungan persahabatan dengan Pyongyang, seperti China dan Rusia. “Saya berharap ini bisa menjadi sinyal pembukaan kembali pariwisata internasional yang lebih luas, tetapi sayangnya, itu tampaknya tidak terjadi untuk saat ini,” kata Rowan Beard, salah satu pendiri Young Pioneer Tours, seperti dikutip dari BBC. Sebelumnya, Korea Utara sempat membuka pintu untuk kegiatan pariwisata melalui perbatasan China pada Februari 2025, namun kebijakan tersebut tiba-tiba dihentikan beberapa minggu kemudian tanpa alasan yang jelas.

Melihat kondisi tersebut, beberapa agen perjalanan bersikap skeptis terhadap daya tarik wisata di resor Wonsan Kalma bagi wisatawan asing. “Wonsan tidak mungkin menjadi daya tarik utama bagi sebagian besar wisatawan Barat,” kata Beard. Ia menambahkan bahwa beberapa tempat di Korea Utara yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan internasional justru adalah Pyongyang, DMZ (Zona Demiliterisasi), dan tempat-tempat bersejarah bernuansa brutalist atau komunis lainnya. Di sisi lain, Direktur Uri Tours, Elliott Davies, berpendapat bahwa Korea Utara memiliki daya tarik khusus bagi wisatawan yang mencari destinasi tidak konvensional. “Sangat menarik untuk merasakan sesuatu yang familiar seperti resor pantai yang dibentuk dalam konteks budaya unik Korea Utara,” ungkap Elliott.

Kantor Berita Sentral Korea (KCNA) menggambarkan pembangunan Wonsan sebagai proyek besar dan penting bagi seluruh negeri. Resor ini dinilai sebagai permulaan era baru dalam pariwisata Korea Utara. Resor ini awalnya dijadwalkan dibuka pada Oktober 2019, tetapi mengalami penundaan pembangunan sebelum pandemi melanda. Baru pada 24 Juni 2025, resor ini dinyatakan selesai dibangun. Beberapa operator tur memperkirakan resor tersebut akan dibuka untuk wisatawan Rusia, yang saat ini merupakan satu-satunya warga negara asing yang diizinkan masuk ke beberapa wilayah negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *